pengalaman waktu di koas perio membuat aku lebih nyadar lagi kalau ternyata diri kita ini bukan apa2.. semakin banyak tahu semakin aku tahu bahwa AKU GAK BISA APA-APA.. how ironic..
jadi begini teman2 pembaca, beberapa requirement di perio antara lain sebagai berikut: skaling (pembersihan karang gigi) baik yang manual n yg mesin plus kontrol, trus sminar jurnal n kasus, trus jadi assisten bedah minimal 2 kali dengan kasus yang berbeda dan yang terakhir adalah operasi mandiri sebanyak 1 kali kasus. tentu saja pengisian RM udah harus oke dan manajemen pasien juga udah lewat lah.. poin buat bisa nembus nilai A adalah > 50, n jangan tanya aku berapa.. kebetulan aku pernah telat masuk absen pagi, jadinya aku inhal 1 hari..hehehe,,
oke, beberapa hal yang aku dapetin di koas perio kali ini dan yang pengen aku bagi adalah mengenai GINGIVEKTOMI. seperti yang temen2 udah liat di foto postingan sebelumnya, aku jadi asistennya mas Arif dan drg.Dahlia. jadi tugasku ya membantu kelancaran jalannya operasi seperti menyiapkan alat, bersihin alat, retraksi bibir dan pipi pasien, melancarkan akses operator-alat operasinya dan membantu kondisi pasien dan operator senyaman mungkin selama tindakan operasi dilakukan.
Jadi assop itu susah2 gampang. susahnya kalo kita gak ngerti tahapan operasinya , alatnya dan kalau kita gak ngerti kemauan dosen pembimbingnya. apalagi kalau ada sesuatu terjadi diluar kendali. gampangnya ya karena kita gak jadi operator mandirinya jadinya gak deg-deg an..hehe..
bagian mana yang harus dipotong?
ya bagian yang sakit lah, istilahnya bagian yang mengalami inflamasi, bagian yang sudah terlanjur fibrotik, keras, oedema, tapi ada juga yang lunak disertai pendarahan. tentu saja tidak semuanya dihilangkan, jangan membayangkan yang berlebay, tapi sedikit gusi yang dihilangkan sehingga bentuk dan kontur gusi jadi sehat, estetisnya baik dan melekat erat dengan gigi. agar fungsi perlindungan gusi terhadap gigi berjalan dengan baik.
kalau mau baca lebih lengkap bisa klik di http://drobiechina.com/learningcenter.asp
ada contoh gambar di bawah kenapa kok gusi bisa sakit (before gingivectomy) dan batas pemotongannya.
jadi begini teman2 pembaca, beberapa requirement di perio antara lain sebagai berikut: skaling (pembersihan karang gigi) baik yang manual n yg mesin plus kontrol, trus sminar jurnal n kasus, trus jadi assisten bedah minimal 2 kali dengan kasus yang berbeda dan yang terakhir adalah operasi mandiri sebanyak 1 kali kasus. tentu saja pengisian RM udah harus oke dan manajemen pasien juga udah lewat lah.. poin buat bisa nembus nilai A adalah > 50, n jangan tanya aku berapa.. kebetulan aku pernah telat masuk absen pagi, jadinya aku inhal 1 hari..hehehe,,
oke, beberapa hal yang aku dapetin di koas perio kali ini dan yang pengen aku bagi adalah mengenai GINGIVEKTOMI. seperti yang temen2 udah liat di foto postingan sebelumnya, aku jadi asistennya mas Arif dan drg.Dahlia. jadi tugasku ya membantu kelancaran jalannya operasi seperti menyiapkan alat, bersihin alat, retraksi bibir dan pipi pasien, melancarkan akses operator-alat operasinya dan membantu kondisi pasien dan operator senyaman mungkin selama tindakan operasi dilakukan.
Jadi assop itu susah2 gampang. susahnya kalo kita gak ngerti tahapan operasinya , alatnya dan kalau kita gak ngerti kemauan dosen pembimbingnya. apalagi kalau ada sesuatu terjadi diluar kendali. gampangnya ya karena kita gak jadi operator mandirinya jadinya gak deg-deg an..hehe..
oke, mengenai GINGIvektomi, pasti pada penasaran : "opo to kuwi??" panganan opo kuwi?GUSI itu mukosa (jaringan lunak) yang mengelilingi gigi dan melindungi gigi dari kerusakan akibat bakteri, kimia, abrasi, dan mencekatkan gigi ke soket tulang rahang.
jadi istilah bodonya gingivektomi adalah pemotongan gingiva. apaan tuh gingiva?? gingiva tuh gusi.
GUSI bisa sakit toh?
ya iyalah bisa banget, apalagi kalau orangnya gak ngerti dan gak peduli manfaat gusinya sendiri. tanda klinis gusi sehat itu warnanya merah muda, gak ada perdarahan, ada stippling, tepi gusi-gigi menajam kayak bulan sabit dan gusi menutupi area CEJ ke bawah (akar). gusi bisa sakit karena perlakuan dalam rongga mulut yang merugikannya. contohnya, sikat gigi yang salah bisa nyebabin gusi turun sehingga gigi nampak panjang-panjang dan malah terasa linu. terus, jarang gosok gigi sebelum tidur, sehingga plak menumpuk di daerah pertautan gusi dengan gigi dan akhirnya sisa makanan mengeras disitu menjadikan gusi turun juga, trus bakteri masuk ke dalam celah gusi dan terbentuklah poket
, atau kantong gusi karena penurunan titik cekat gusi lebih ke akar daripada yang normal. hal ini tentu sangat berbahaya bagi kesehatan gigi. perawatan skaling atau pembersihan karang gigi bertujuan untuk menghilangkan karang sehingga diharapkan titik cekat gusi bisa kembali normal dan poket gusi hilang. tetapi jika masih ada poket, terasa sakit dan berdarah trus menggembung sehingga kalau ketawa jadi jelek, maka mending dilakukan bedah yang namanya gingivektomi itu, yaitu menghilangkan bagian gusi yang sakit. tapi jangan kawatir, karena pemotongan tersebut tidak sembarangan.
bagian mana yang harus dipotong?
ya bagian yang sakit lah, istilahnya bagian yang mengalami inflamasi, bagian yang sudah terlanjur fibrotik, keras, oedema, tapi ada juga yang lunak disertai pendarahan. tentu saja tidak semuanya dihilangkan, jangan membayangkan yang berlebay, tapi sedikit gusi yang dihilangkan sehingga bentuk dan kontur gusi jadi sehat, estetisnya baik dan melekat erat dengan gigi. agar fungsi perlindungan gusi terhadap gigi berjalan dengan baik.
kalau mau baca lebih lengkap bisa klik di http://drobiechina.com/learningcenter.asp
ada contoh gambar di bawah kenapa kok gusi bisa sakit (before gingivectomy) dan batas pemotongannya.
0 komentar:
Posting Komentar