Aku pengen jadi penulis novel, yang karyanya bisa dinikmati sampai ke luar negeri. Yang bisa mengilhami banyak orang dan membuat orang yang membacanya jadi lebih sentimental, emosional atau melankolis.
Itu dulu adalah angan-anganku saat SMP. Demi mewujudkannya, maka aku sengaja menulis novel karya pertamaku di sebuah buku kosong yang aku beli sendiri dari hasil menabung selama seminggu. Novel itu sama sekali tidak bisa disebut novel. Alasannya:
1. Cuma 25 lembar. Karena tanganku sudah pegal sekali.
2. Alur tidak jelas. Padamulanya terbitlah terang seperti halnya kejadian 1:1 tapi semakin lama terang itu ditelan kegelapan dan akhirnya.. bush!mati.. novelku berawal dari sebuah adegan komedi, ditengah-tengah cerita ternyata horor, dan diakhir cerita ternyata detektif.
3. Banyak sekali tip-ex nya! Karena sering salah bikin kalimat atau percakapan, aku sering mencoret-coret. Seandainya laptop waktu itu sudah ada tentu aku tidak repot seperti itu.
Tapi bagaimanapun juga, ada sebuah pelajaran yang aku petik dari pengalaman tidak jelas di atas, yaitu: perjuangan. Perjuangan menulis, perjuangan berpikir dan perjuangan mentip-ex.. ya, tidak gampang untuk meluangkan tenaga dan waktu demi sebuah novel tak bermutu 25 lembar yang akhirnya sekarang entah dimana. Tapi aku mengingat bahwa saat itu aku sungguh-sungguh melakukannya. Sekarang, aku sudah bisa menulis, meski tidak sampai 25 halaman, paling tidak aku lebih sistematis dalam menceritakan sesuatu. Setidaknya, pengalaman masa lalu sangat berguna buatku.
Apakah hidupku ini juga dibentuk oleh Tuhan kayak gitu ya? Untuk menjadi novel best-seller, semua halaman, cerita, cover, pengetikan, penjilidan novelnya pasti telah dikerjakan lebih teliti dibanding yang lain, perlu diolah lebih dalam dari pada yang lain. Jika aku penulis novelnya, aku pasti mengerjakan novel dengan sebaik-baiknya, berusaha sedikit menggunakan tip-ex dan akan membuat alur cerita indah, luar biasa dan tak terduga. Tetapi jika Tuhan penulis novelnya? Tentu Dia akan membuat alur cerita yang lebih indah yang tentunya gak bisa dibayangkan manusia.. tapi yang pasti Tuhan gak pake tip-ex.
0 komentar:
Posting Komentar