Kamis, 11 Juni 2009

BaTiK


biar Gak melulu nulis tentang GIGI-gigi dan gigi... ajah, makanya kali ini aku mencoba menulis ttg BATIK..

yohohoo.. siapa gak tahu batik?angkat tangan!! mana mungkin ada yg gk tahu ttg BATIK? santer diberitakan setelah hampir saja satu kata itu dipatenkan oleh sebuah negara. kata BATIK itu ternyata dari bahasa Jawa: "ambatik" perpaduan dari amba : nulis, dan tik: menitik/titik. (Jadi, menulis titik2 donk?) yup.. Sayangnya, belum ditemukan siapa pencipta kata "BATIK" itu, jadinya ya Indonesia sendiri belum bisa mematenkannya, namun Batik itu adalah warisan budaya sehingga gak ada suatu negara pun yang bisa mematenkannya, kecuali mematenkan MOTIFnya. di Indonesia sendiri ada lebih dari 300 motif batik yang sebagian besar dari pekalongan, solo dan yogya yang bisa dipatenkan. Senangnya, banyak negara mengakui, BATIK memang berasal dari INDONESIA yaitu JAWA.
menurut buku BUSANA BATIK karangan Cici Soewardi, batik itu sudah dikenal sejak jaman kerajaan2 dan motifnya kaya akan pengaruh Hindu- seperti naga, burung garuda, bunga teratai, dan tiga unsur kehidupan (apaan ya?gk tau..hehe..)- nah, setelah berkembangnya kerajaan islam, maka coraknya lebih ke geometrik dan botanik. pada abad ke-17 saat Belanda menjajah pulau Jawa, mereka membawa sample batik ke Eropa. teknik batik pun akhirnya meluas ke berbagai negara dan belanda sendiri memperkenalkan teknik celup Jerman yang memperkaya warna dan motif-motif baru untuk seni batik Indonesia. pengaruh batik China muncul beberapa dekade setelah pengaruh batik Belanda. motif China antara lain naga-naga yang indah, Phoenix, ular, singa dan bunga-bunga. motif tersebut terlihat kontras dengan motif Jawa yang serba biru dan cokelat redup, sedangkan batik China memiliki warna pastel yang cemerlang.

MOTIF BATIK
setiap motif pada batik tradisional Indonesia sarat akan filosofi tersendiri, mungkin itulah yang tidak dijumpai pada motif2 yang beredar di luar negeri. ada beberapa motif yang akan ditulis disini tapi untuk lebih jelasnya silahkan klik di http://heritageofjava.com/portal/article.php?story=20090327020245748. karena gambar2 nya lebih lengkap di sana sehingga temen2 yang baca akan lebih mengerti jika disertai gambar dan penjelasan.

1. MOTIF SIDO-MUKTI
biasanya motif ini dipakai pada acara perkawinan oleh pengantin pria dan wanita. arti sido-mukti : sido berarti terus menerus atau menjadi, mukti berarti hidup dalam berkecukupan dan kebahagiaan (Soewardi, 2008).
Di dalam kain batik sidomukti ini juga terdiri dari beberapa motif, diantaranya yang terpenting dan yang utama adalah motif ukel (bentuknya seperti huruf koma), semakin kecil ukelnya maka semakin tinggi mutu seninya. Selain itu, kain ini dihias dengan kotak-kotak yang bergambar kupu-kupu dan semacam kereta pengantin yang ditandu dengan bahu. (http://dunianyamaya.wordpress.com/2008/04/09/makna-batik-dalam-pernikahan-adat-yogyakarta-lanjutan/#comment-12)

ini adalah gambar contoh batik sido-mukti dari SINI.
2. MOTIF TRUNTUM
makna dari motif ini adalah menuntun kedua mempelai dalam memasuki liku-liku kehidupan batu berumah tangga. motif ini biasanya dipakai oleh orang tua pengantin.
menurut kisahnya, motif ini diciptakan oleh seorang ratu keraton yogyakarta. sang ratu yang selama ini dicintai dan dimanja oleh raja, merasa dilupakan oleh raja yang mempunyai kekasih baru. untuk mengisi waktu dan menghilangkan kesedihan, ratu-pun mulai membatik. secara tidak sadar, ratu membuat motif berbentuk bintang-bintang di langit kelam, yang selama ini menemaninya dalam kesendirian. ketekunan ratu dalam membatik menarik perhatian raja yang kemudian mulai mendekati ratu untuk melihat pembatikannya. sejak saat itu raja selalu memperhatikan perkembangan sang ratu, dan sedikit demi sedikit kasih sayang raja terhadap ratu tumbuh kembali. berkat motif ini cinta raja bersemi kembali atau tum-tum kembali (Ensiklobatik sejarah, 2007, dari Soewardi, 2008)
Kain batik truntum mempunyai motif gurda dan motif truntum itu sendiri. Motif truntum sebenarnya termasuk jenis semen, karena arti truntum itu berarti juga bersemi atau tumbuh. Selain itu ada hubungannya dengan kata tumruntum, yang berarti berturu
t-turut dan merata. Motif truntum ini bentuknya terdiri dari segi tiga runcing berjumlah delapan, dan terdapat bulatan di tengahnya sehingga menyerupai bunga-bunga kecil. Adapun maksud yang terkandung dari kain batik ini secara keseluruhan adalah, agar adik-adik si calon pengantin nantinya dapat mengikuti jejak kakaknya berumah tangga, dan dapat dilakukan dengan selamat sebagaimana kakaknya terdahulu. Di samping itu, dengan menggunakan kain batik ini bermakna agar kedua pengantin bisa terus rukun, segera mempunyai keturunan serta mendapat banyak rejeki, dan selamat dalam berumah tangga. (http://dunianyamaya.wordpress.com/2008/04/09/makna-batik-dalam-pernikahan-adat-yogyakarta-lanjutan/#comment-12)
ini adalah contoh kain batik truntum
3. MOTIF BATIK TIGA NEGERI
motif ini merupakan gabungan batik khas Lasem, Pekalongan dan Solo yang pada jaman kolonial wilayah tersebut memiliki otonomi sendiri dan disebut negeri. kain batik tiga negeri ini dapat dikatakan sebagai masterpiece batik karena proses pembuatannya yang rumit dan harus dibawa ke tiga negeri itu untuk diwarnai. sayangnya, gak ada contoh gambarnya...

4. MOTIF PARANG KUSUMO
dipakai saat tukar cincin, filosofi dari kusumo yang artinya bunga, maka pemakainya diharapkan akan terlihat indah.
Kayaknya cukup segini aja deh, soalnya mengingat ada baaanyyaak bgt motifnya, tidak mungkin ditulis satu persatu.. hehe.. beli aja buku ensiklobatik indonesia. yang jelas, setelah mngetahui makna dan filosofi yang terkandung dalam motif batik ini, ternyata sebenernya batik tidak bisa dipakai sembarangan.. tapi semakin modern jaman yang kita lalui, tampaknya motif2 ini malah sering dipakai dalam kegiatan sehari-hari.. ya gakpapa sih, kan cinta produk dalam negeri.. tapi semoga saja bukan motif sido-mukti yang kita pakai buat daster atau baju tidur.. HEHE... ya gak mungkin lah.. motif sido-mukti kan mahaaall... (^^)

2 komentar:

ichebessie mengatakan...

bleeeehh..niat tenan nduk..hehe

Gazebo mengatakan...

blehhh... ya iyalah....