Aku telah menjadi orang yang super bodoh, karena telah bersikap munafik seolah hanya aku yang benar..
Aku pun tak pernah sebenar-benarnya tahu apa yang dia rasakan terhadapku..
Aku pun tak pernah tahu, apakah yang kulakukan selama ini telah membuatnya bahagia
Aku tak pernah tahu, seperti apa kebahagiaannya dan bagaimana membantunya mendapatkan kebahagiaan itu.
Dan terkadang aku lelah menjadi tempat berkeluhnya barang sejenak sehingga memicunya mencari sandaran yang lain
Aku tak pernah tahu bahwa usia kami masih sangat muda dan kami terlalu memaksa menjadi dewasa untuk berbijak hati
Aku tak pernah bisa memadamkan api amarahnya dan bahkan menyulut bara ku sendiri hingga terbakar hangus
Mungkin dalam pandangannya pun aku bukanlah yang terbaik karena ketidaksamaan prinsip
Aku tak pernah tahu bahwa ternyata visi kami sejak awal berbeda
Aku tak pernah tahu bahwa ternyata hanya sifat buruk kami yang sama..
Aku tak pernah tahu bahwa ternyata keBEDAan itulah yang nyata, sedangkan cinta kamilah yang semu.. atau kami terlalu muda untuk mengatakan bahwa itu cinta?
Aku tak pernah tahu bahwa kami masing-masing hanya terbuai dalam indahnya perhatian yang sebatas pada rasa.. rasa yang sangat sulit untuk dilepaskan, karena begitu inginnya mempersatukan. sebab untuk apa kami bertemu bila tak bisa bersatu? begitulah pemikiran muda kami..
Aku tak pernah tahu bahwa ternyata Tuhan justru menginginkan kami bertemu, agar kami belajar bagaimana mengendalikan hati..
hati yang bisa membedakan apa yang kami INGINKAN dan KAMI BUTUHKAN..
hati yang bisa melihat hal berharga yang tak terlihat mata.
hati yang bisa memutuskan apa yang dapat diperjuangkan dan yang tidak..
hati yang tahu manakah yang benar dan yang salah
hati yang bisa mengakhiri tanpa harus melukai..
hati yang belajar berdiam diri dan dengan sabar menunggu waktunya
hati yang mengakui dengan pasti bahwa memang bukan dia..
kini aku tahu..
teruntuk: AKU
00:12
12.06.10
saat air mata belum kering
0 komentar:
Posting Komentar